“Terkadang, perpisahan itu sama dengan perdamaian, yaitu
kesepakatan untuk berhenti saling melukai” -Zarry hendrik
Maafkan aku yang belum bisa memahamimu seperti pintamu
Maafkan aku yang telah bising dalam hidupmu
Maafkan aku yang tak berani merengek di hadapanmu atas nama
rasa
Maafkan aku yang telah menjadikanmu satu-satunya sandaran
selama ini
Maafkan aku yang masih belum rela melepas hangatmu
Maafkan aku yang bersikeras mencintaimu dengan caraku
Maafkan aku yang sempat mempertahankan kita, padahal kamu
enggan
Kamu tahu?itu karena aku mendamba sosokmu sejak 3 tahun
terakhir
Bukan, bukan masalah besar yang kita hadapi
Hanya saja…..ah entahlah
Terima kasih untuk langkah kecil yang kau kuatkan
Terima kasih untuk sekaan air mataku yang telah telapak
tanganmu lakukan
Terima kasih atas peluk yang menguatkan
Terima kasih pernah mendambaku (walau harus berakhir secepat
ini)
Terima kasih telah mencintaiku
Terima kasih untuk telinga, pundak,
tangan, dan kaki yang kau sediakan untukku
Terima kasih pernah menjadikanku
prioritasmu
Terima kasih pernah mencium punggung
tanganku dengan penuh cinta
Terima kasih untuk segala yang kita
lakukan bersama
Terima kasih telah mengakhiri kita
Bukan tak ada cinta lagi, hanya
saja kami telah bersepakat untuk tidak saling menyakiti. Bersama hanya
menyakitkan apabila masih atas nama kita.
One last cry-brian mcknight
9 Mei 2014
9 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar